Korban Offroad Tewas Hampir Dekati Garis Finish
Senin, 10 Desember 2012 18:12:52 WIB
Malang(beritajatim.com) -
Seperti apa detik-detik tewasnya empat peserta offroad di Sungai Barek,
Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang kemarin siang?
Berikut
adalah fakta-fakta terbaru usai olah tempat kejadian perkara (TKP)
dilakukan Tim Satuan Reserse Kriminal Polres Malang, Senin (10/12/2012)
sore.
Ajang dalam Majapahit Offroad Adventure (MOA) Ke XV itu
diikuti 180 perserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Rata-rata,
peserta offroad justru baru mengetahui adanya kecelakaan yang merenggut 4
nyawa dari media massa keesokan atau malam harinya.
Sabtu
(8/12/2012) pukul sembilan pagi, iring-iringan peserta off road ini
sudah menjejali sejumlah jalan protokol di Kabupaten Malang. Dari arah
utara menuju selatan, rombongan roader ini menuju pesisir Malang
Selatan. Termasuk, jalan lintas selatan yang lokasinya, berada dipesisir
pantai selatan Kabupaten Malang.
Medan di wilayah itu, sangat
cocok untuk olahraga off road maupun motor trail. Setiap pekannya,
sangat banyak komunitas dan penggila kendaraan alam bebas, memanfaatkan
sumber daya alam kawasan ini untuk memacu adrenalin diatas tunggangan
kendaraan mereka.
Nah, Sabtu sore, peserta sudah berada diwilayah
Malang Selatan. Acara pun dilanjut Minggu (9/12/2012) paginya dengan
menyusuri sejumlah medan berbatu padas yang sudah disediakan panitia.
Dari hasil olah TKP, lokasi naas keempat korban, sebenarnya terpaut 50
meter dari garis finish.
Namun, meski jarak finish sudah didepan
mata, keempat off roader justru meregang nyawa. "Jarak mobil korban
tenggelam disungai, hanya terpaut 50 meter dari garis finish," ungkap
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Malang, AKP Decky Hermansyah,
Senin (10/12/2012) sore.
Pada beritajatim.com, Decky menjelaskan,
mobil jenis Ford Rangger warna putih nopol N 9432 R yang ditumpangi
korban, baru keluar dari ladang-ladang subur milik warga setempat dan
hutan jati. Jarak munculnya mobil menuju finish sejauh 750 meter.
Setelah
melaju, mobil masuk kawasan sungai barek. Disini, panitia memang
memberikan arah bagi peserta untuk melintasi pinggir sungai yang memang
kontur tanahnya, padat dan berbatu. Dengan genangan air, hanya setinggi
30 centi meter.
"Posisi pinggir sungai ini sangat lebar.
Seharusnya, jalan inilah yang dilintasi korban. Karena ketinggian air
hanya 30 centimeter saja," paparnya.
Decky melanjutkan, 150 meter
sebelum mobil korban masuk sungai, sudah ada panitia yang berdiri untuk
memantau laju peserta melintas. Selanjutnya, mobil korban pun meluncur.
Nah, arah yang dituju korban seharusnya agak sedikit belok dengan
memperhatikan garis polisi warna hitam yang sudah dipasang panitia.
Namun,
entah tidak melihat atau memang ada human error, pengemudi mobil justru
melaju terus hingga menyebrangi sungai. Dengan kedalaman 3 meter, mobil
pun langsung masuk sungai.
"Panitia sempat mengejar pengendara
mobil untuk tidak tancap gas. Bahkan, sasksi mata lain yakni penonton
dilokasi kejadian, melihat dengan jelas pengendara mobil berjalan kearah
tengah sungai hingga tenggelam," terang Decky yang sudah memeriksa satu
ketua panitia, dua tim sar, dan satu orang dari penonton offroad
seputar kejadian tersebut.[yog/ted]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar