Jumat, 10 Februari 2012

Cerita Lucu

Sopir Taksi Baru
Setelah berjalan sekian lama, penumpang menepuk pundak sopir taksi untuk menanyakan sesuatu. Reaksinya sungguh tak terduga. Sopir taksi begitu terkejutnya sampai tak sengaja menginjak gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lain.
Akhirnya ia bisa menguasai kemudi dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
“Tolong, jangan sekali-sekali melakukan itu lagi,” kata sopir taksi dengan wajah pucat dan menahan marah.
Penumpang: “Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan Bapak.”
Sopir taksi: “Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama.”
Penumpang: “Oh begitu. Terus, kok bisa kaget begitu?”
Sopir taksi: “Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah.”




Pencuri Yang Malang
Seorang pemuda yang sudah putus sekolah dan menjadi  preman di kampungnya,di laporkan ke kantor kepolisian dan diajukan ke depan pengadilan atas tuduhan mencuri sepeda milik seorang gadis remaja.
”Saya sama sekali tidak mencurinya, Pak Hakim”,kata si pemuda membela diri. “Dia yang memberikan sepeda itu kepada saya.
Ketika itu pulang sekolah, dia meminta saya agar memboncengkannya dengan sepedanya.
Saya dudukkan dia di stang. Lalu dalam perjalanan, di suatu semak belukar, dia menyuruh saya berhenti.
Dibukanya baju dan celananya. Lalu katanya, saya boleh mengambil miliknya yang paling berharga.
Pak Hakim, lalu saya berpikir, bajunya memang berharga, tapi itu baju wanita dan tak ada gunanya bagi saya.
Jeans-nya juga terlalu kecil bagi saya. Karena itu, yah, apa boleh buat terpaksa saya mengambil sepedanya”. Soalnya hanya itu yang bermanfaat bagi saya……..,


Warisan Orang Tua
Di rumah sakit,ketika seorang bapak yg udah sakit sekarat alias nunggu ajal Berpesan pada tiga orang anaknya…..sambil batuk2..
Bapak : sebelum bapak mati.., bapak ingin ngasih kalian wasiat..wahai
Anak2ku..
Anak 1,2,3 : “Terimakasih pak..”
Bapak : “Untuk anakku yg ke-1, bapak wasiatkan tanah 2 hektar yg
disebelah timur rumah kita, untuk anakku yg Kedua tanah yg sebelah
selatan, untuk anakku yg ketiga bapak wasiatkan tanah Juga yg sebelah
utara…”
Tapi.., kalian jangan pernah ngutak ngatik tanah yg sebelah barat sana yaa?.
Anak 1,2,3 : “Emangnya kenapa pak…?”
Bapak : “Itu tanah orang…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar